Jabarhotnews – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka-bukaan tentang izin penambangan nikel di Raja Ampat saat ini tengah ramai jadi sorotan.
Penambangan nikel di Kabupaten Raja Ampat saat ini dilakukan oleh PT GAG Nikel (GN) yang dikhawatirkan merusak alam Raja Ampat.
Bahlil menyatakan bahwa perizinan penambangan nikel di Raja Ampat tersebut turun saat ia belum menjabat sebagai Menteri ESDM.
“PT GAG Nikel ini yang punya adalah Antam, BUMN, sekali lagi saya ulangi, yang beroperasi itu alat PT GAG Nikel punya Antam,” kata Bahlil kepada media di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat pada 5 Juli 2025 lalu.
“IUP (Izin Usaha Pertambangan) itu 2017, saya masih Ketua Umum HIPMI, belum masuk di kabinet,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga membeberkan tentang operasional awal dan pengaturan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
“IUP-nya itu 2017 dan beroperasi mulai 2018, nah sebelum beroperasi kan ada AMDAL, ini sudah ada,” ujarnya.
Mengenai aktivitas penambangan tersebut, Bahlil memerintahkan dihentikan sementara untuk melakukan verifikasi lapangan.
Terbaru, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon juga menunjukkan dukungannya pada keputusan penghentian sementara penambangan tersebut.
“Ya kita sangat setuju, harusnya demikian, jangan sampai itu merusak,” ujar Fadli Zon usai shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal pada Jumat, 6 Juni 2025.
“Kita harapkan jangan ada satu penambangan yang bisa merusak keindahan alam dan juga ekosistem yang saya kira sangat indah di Raja Ampat,” tambahnya.