Jabarhotnews – Malam Ketika Bek Kiri Portugal Menjadi Pahlawan.
Di atas kertas, semua sorotan tertuju pada satu nama Lamine Yamal, bocah ajaib milik Spanyol itu sedang berada di puncak performa.
Ia adalah sensasi dunia, dribble-nya mematikan kecepatannya menakutkan, dan insting menyerangnya membuat bek-bek elite Eropa terlihat seperti pemain biasa.
Misi Nuno Mendes Menghentikan Badai Sebelum Mengamuk. Pelatih Portugal tahu, jika ingin juara, maka langkah pertama adalah menghentikan Yamal.
Dan hanya satu pemain yang dipercaya menjalankan tugas itu Nuno Mendes, bek kiri PSG yang dikenal cepat, disiplin, dan tangguh dalam duel satu lawan satu.
Bukan hanya soal duel fisik, Nuno Mendes tampil dengan kecerdasan luar biasa.
Ia tahu kapan harus menutup ruang, kapan harus melakukan tekel, kapan harus menahan, dan kapan memancing Yamal keluar dari zona nyamannya.
Yamal frustrasi, Sesekali mencoba mengubah ritme, kadang kembali ke tengah.
Tapi malam itu, keajaiban bocah 17 tahun diredam oleh dinginnya kepala seorang bek 22 tahun yang tampil seperti veteran.
Melihat hal ini tentunya Real Madrid harus segera bergerak cepat untuk mendatangkan bek kiri milik Portugal ini.
Agar mereka bisa mengantongi Lamine Yamal disetiap laga El Classico.