Jabarhotnews – Francesco Bagnaia bantah rumor ke Yamaha: “Saya tidak akan pernah mengingkari kontrak yang saya tandatangani”
Pecco Bagnaia menanggapi rumor di internet yang menyebutkan bahwa dirinya bisa menjadi target impian Yamaha untuk musim depan, meski saat ini masih terikat kontrak dengan Ducati hingga akhir 2026.
Media Italia menyebut bahwa Yamaha menginginkan Bagnaia sebagai rekrutan ideal mereka.
Namun, Bagnaia membantah klaim tersebut saat MotoGP Aragon.
“Itu, saya tidak mengerti,” katanya usai sesi latihan Jumat.
“Karena kalau sudah ada kontrak yang ditandatangani, seperti yang saya katakan hari Kamis di Silverstone, saya tidak akan pernah mengingkari kontrak itu. Itu prinsip yang tidak akan berubah dalam hidup saya.”
Saya ingin tetap di Ducati, dan Ducati juga ingin saya tetap di sini, sampai akhir kontrak ini dan juga kontrak selanjutnya. Jadi saya tidak tahu kenapa muncul kabar itu.
Saya mulai mendengar banyak, melihat banyak postingan saya dengan wearpack biru hasil editan.
“Memang benar, seorang pembalap seperti saya yang sedang mengalami masa sulit, orang bisa saja mulai berpikir mungkin dia akan pergi. Tapi itu bukan yang sedang terjadi pada saya.”
Pecco Bagnaia Jelaskan Perubahan Motor di MotoGP Aragon
Hari Jumat di MotoGP Aragon, Bagnaia melakukan beberapa perubahan pada setelan motor dan gaya berkendaranya demi mencoba memaksimalkan potensi Ducati GP25.
Juara dunia dua kali itu merasa punya kecepatan yang cukup baik dengan ban bekas, tapi saat menggunakan ban lunak baru, ia tertinggal 0,788 detik dari rekan setimnya, Marc Marquez, dan hanya berada di posisi kesembilan.
“Kami sedang mencoba hal-hal berbeda dan ini bukan situasi yang mudah karena motornya sama seperti balapan sebelumnya, jadi kami mencari solusi yang berbeda,” kata Bagnaia, yang mencoba fork depan Ohlins versi panjang.
Hari ini kami memutuskan memakai fork panjang, dan feeling-nya kurang lebih sama.
Saya kesulitan menambah kecepatan saat masuk tikungan, jadi masih sama dengan batasan yang saya alami sejak awal pakai GP25.
Dan di trek ini, di mana grip-nya sangat rendah, situasinya jadi makin buruk karena saya tidak percaya diri untuk masuk tikungan dengan cepat.
Kalau saya paksa masuk cepat, saya kehilangan grip depan, dan saat time attack dengan ban lunak belakang, semuanya jadi makin buruk.
Dengan ban belakang medium, saya cukup percaya diri dengan pace-nya.
Saya coba konsisten dengan ban bekas dan pace-nya tidak buruk kecuali Marc, yang saat ini berada di level lain.
Tapi dibanding pembalap lainnya, kami sangat dekat.
Begitu kami pakai ban lunak belakang, saya mulai kesulitan.
Saya hanya bisa memangkas lima persepuluh detik, tapi malah mulai sering mengunci ban depan.
Saya sering kehilangan grip depan dan understeer-nya sangat parah.
“Jadi kami hanya perlu ubah sedikit setelan dan mungkin keseimbangan motor untuk besok, dan coba solusi lain.”
Pecco Bagnaia: “Saya Alami 30 Meter Penguncian Ban”
Bagnaia juga mencoba mengubah gaya mengeremnya yang biasanya sangat keras.
“Cara mengerem sekencang mungkin seperti yang biasa saya lakukan, tidak bekerja dengan motor ini,” katanya.
“Saya kehilangan grip depan bahkan saat masih lurus. Hari ini saya alami 30 meter penguncian ban. Itu luar biasa, dan saya harus melakukan pendekatan yang berbeda.”
Meski begitu, Bagnaia tetap menegaskan bahwa targetnya adalah menang akhir pekan ini.
Saya orang yang optimis. Saya tahu kita sedang membahas soal detail, dan mungkin besok pagi, sedikit perubahan bisa berdampak besar.
Kami akan coba, minimal start dari baris depan, lalu coba menang di balapan.
“Kami tahu betul betapa kuatnya Marc di sini. Dia membuat perbedaan besar. Di Sektor 2, dia memberi saya selisih lima persepuluh detik. Jadi kami harus selesaikan beberapa masalah.”
“Tapi selain itu, kami hanya perlu fokus bekerja karena kami tahu potensi yang ditunjukkan Marc itu nyata. Jadi kami harus cari cara agar saya juga bisa sampai ke level itu.”
Kualifikasi bukan hanya soal start dari posisi terdekat ke depan, tapi juga soal mendapatkan posisi di bagian grid yang lebih bergrip.
“Kami sudah bahas soal kondisi grid di Safety Commission, kami minta agar dibersihkan,” ia mengonfirmasi.
“Tapi masalahnya bukan hanya debunya, tapi grip-nya yang memang sangat rendah. Mulai dari posisi ketiga di grid hari ini, saya spinning sampai tikungan pertama. Lalu saya start dari posisi kedua, di tengah, dan tetap spinning di gigi tiga.”