Jabarhotnews – Sedang hangat diperbincangkan di media sosial (medsos) terkait para siswa di SMA Yadika 8 Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar) yang melakukan aksi bersih-bersih sungai.
Sebelumnya, beredar video siswa SMA asal Kabupaten Bekasi itu yang menjelaskan terkait program bersih-bersih sungai tersebut.
“Kita sedang mengadakan program bersih-bersih (sungai), ini program dari sekolah,” tutur seorang siswa dalam video yang dibagikan ulang oleh YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, pada Kamis, 1 Mei 2025.
“Salah satu upayanya agar sungai ini tidak lagi kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap bagi warga setempat,” tambahnya.
Terkini, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi menyambut positif kegiatan para siswa SMA Yadika 8 Jatimulya tersebut.
Hal itu disampaikan Dedi saat bertemu dengan para siswa asal Bekasi itu di Gedung Pakuan, Subang, pada Kamis, 1 Mei 2025.
“Kemarin saya yang viral bersih-bersih sungai? Itu bagus, kegiatan siswa agar bermanfaat, membersihkan sungai,” tutur Dedi di hadapan para siswa Yadika 8 Jatimulya, Bekasi.
Kemudian, Gubernur Jabar itu menuturkan kegiatan itu bisa mendapatkan apresiasi dari para guru dengan nilai tinggi pada laporan nilai tahunan para siswa.
“Nanti gurunya bisa memberikan nilai, bisa di pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) atau IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial),” sebut Dedi.
“Siapa yang paling rajin bersih-bersih, seperti membersihkan sungai itu, nilainya bisa paling tinggi,” sambungnya.
Di sisi lain, Dedi juga menilai kegiatan bersih-bersih sungai yang dilakukan para siswa itu lebih baik ketimbang memikirkan tentang kebijakannya menghapus perayaan wisuda sekolah.
Mantan Bupati Purwakarta itu pun menjelaskan, tujuan kebijakan tersebut justru untuk meringankan beban orang tua siswa.
Terlebih, Dedi mengklaim banyak warga di Bekasi yang terlilit pinjaman atau utang.
“Daripada mengurusi saya melarang wisuda? Jadi sebenarnya saya mengeluarkan kebijakan itu karena saya sayang sama orang tua siswa,” tutur Dedi.
“Khususnya di Bekasi itu warganya sudah banyak yang menjadi pelanggan bank rentenir, pinjaman online, nanti justru kemiskinannya semakin meningkat,” tandasnya.***