Jabarhotnews – Lamine Yamal, bocah ajaib berusia 17 tahun, versus Nuno Mendes, bek kiri bertenaga jet milik Portugal.
Semua orang menanti aksi Yamal, tapi malam itu satu nama yang bersinar Nuno Mendes.
Sejak menit awal, Portugal tahu bahwa menghentikan Yamal adalah kunci.
Dan Nuno Mendes menerima tugas itu seperti prajurit yang siap berperang.
Bukan hanya soal kekuatan fisik, tapi mental dan kecerdasan membaca permainan.
Nuno Mendes tidak hanya menjaga garis. Ia mengendalikan ritme sisi kiri mendorong Yamal untuk terus mundur, memutus alur serangan Spanyol, dan bahkan ikut membantu serangan balik cepat.
Malam itu, Mendes bermain seolah ia telah meneliti Yamal seumur hidupnya.
Dan hasilnya jelas bintang muda Spanyol itu dibungkam sepenuhnya.
Nuno Mendes berhasil mencatatkan namanya di papan skor, ia juga turut menyumbang satu assist untuk legenda hidupnya Cristiano Ronaldo.
Dirinya menjadi MOTM dala laga Final UEFA Nations League.
Melihat hal ini apakah Nuno Mendes layak sebagai salah satu bek kiri terbaik di dunia ? Coba tulis pendapat lo di komen.