Jabarhotnews – Komisi I DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test untuk para calon duta besar (dubes).
Fit and proper test ini dilangsungkan selama 2 hari, yakni pada Sabtu, 5 Juli 2025 dan Minggu, 6 Juli 2025.
Ada 24 calon dubes yang diuji, di mana mereka dibagi menjadi 12 orang di tiap harinya dengan 2 sesi berbeda, yaitu sesi pagi dan sesi sore.
Salah satu orang yang hadir dalam fit and proper test dubes pada Sabtu, 5 Juli 2025 adalah Dwisuryo Indroyono Soesilo yang dicalonkan untuk menempati Kedutaan Besar Indonesia di Amerika Serikat.
Ia merupakan mantan Menko Kemaritiman di era pemerintahan Presiden Jokowi.
Daftar nama calon dubes diusulkan oleh pemerintah dan DPR bertugas untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan, termasuk dengan pemahaman politik luar negeri Indonesia dan negara yang ditugaskan.
“Pertimbangan memilih beliau itu pertimbangan pemerintah, tapi kita melihat pengetahuan beliau, edukasi beliau, dan juga rekam jejak beliau,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono kepada media di Kompleks Parlemen, Senayan pada Minggu, 6 Juli 2025.
“(Rekam jejak) baik di pemerintahan selama beberapa puluh tahun menjabat sebagai ASN, terus juga pernah bertugas di Italia di FAO lalu juga sempat menjadi menteri,” imbuhnya.
FAO sendiri merupakan organisasi pangan milik PBB, yakni Food and Agriculture.
Dave juga menyinggung tentang komunikasi yang dimiliki oleh Indroyono.
“Kemampuan berkomunikasinya ini terlihat bahwa ini adalah pilihan yang tepat untuk mewakili Indonesia di United States,” tambahnya.
Sementara itu, dubes Amerika Serikat sempat menarik atensi publik karena telah terjadi kekosongan selama hampir 2 tahun.
Jabatan ini terakhirnya kali diisi oleh Rosan Roeslani sampai pada 17 Juli 2023 ketika ia mundur untuk menjadi Wakil Menteri BUMN setelah ditunjuk oleh Jokowi.
Kabar kekosongan dubes Amerika Serikat ini ramai jadi perbincangan saat isu tarif Trump untuk Indonesia mencuat beberapa waktu lalu.