Jabarhotnews – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku telah melawat salah seorang keluarga korban longsor penambangan Gunung Kuda Cirebon.
Lewat unggahan sosial media Instagram pribadinya, Dedi Mulyadi menyebut telah menemui salah satu keluarga korban pada Sabtu 31 Mei 2025.
Dalam lawatannya itu, Dedi mengaku telah menemui istri dari salah seorang korban yang kini menjadi seorang janda yang memiliki 4 orang anak.
Dari keempat anak tersebut, ada satu anak yang masih duduk di bangku pelajar kelas 1 SMA.
“Saya sudah menengok salah satu korban pedagang minuman seorang ibu kemudian statusnya janda dan punya 4 orang anak,” kata Dedi melalui unggahan sosial medianya, Sabtu 31 Mei 2025.
“Dari 4 orang anak ini 2 orang sudah menikah 1 orang sedang persiapan bekerja di Jepang da 1 orang masih status pelajar kelas 1 SMA,” ia menambahkan.
Dalam unggahan tersebut, secara tegas Dedi Mulyadi menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak yang ditinggalkan korban.
Bahkan, Dedi menegaskan bersedia menjadi ayah asuh dari mereka semua.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat bertanggung jawab terhadap pendidikan seluruh anak-anak yang ditinggalkan korban,” tegas Dedi.
“Saya bersedia untuk menjadi ayah asuh dari mereka semua,” pungkasnya.
Pada waktu yang sama, Dedi Mulyadi juga menyampaikan kabar terkini tentang jumlah korban longsor.
Dedi mengungkapkan bahwa ada 14 korban yang telah dinyatakan meninggal dunia.
Selain itu, ada 11 orang lagi yang diperkirakan meninggal namun belum ditemukan.
“Ada sekitar 14 korban meninggal yang sudah ditemukan dan 11 korban diperkirakan meninggal dan belum ditemukan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, telah terjadi tragedi longsor di Galian C Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, yang menewaskan 14 korban jiwa pada Jumat 30 Mei 2025.
“Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran penting bagi kita bahwa siapapun yang menjadi tuan harus mengelola usahanya dengan baik dan bertanggung jawab tehadap seluruh peristiwa yang terjadi,” tutup Dedi.