Jabarhotnews – Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menegaskan tidak mengetahui asal-usul surat berkop Kementerian UMKM terkait plesiran atau kunjungan istrinya ke luar negeri (LN).
Sebelumnya, Maman menjadi sorotan setelah beredar dugaan surat edaran dengan kop Kementerian UMKM yang mengatasnamakan ‘Kunjungan Istri Menteri UMKM Republik Indonesia’ untuk mengikuti kegiatan ‘Misi Budaya’.
Surat ditujukan pada KBRI Sofia, KBRI Brussel, KBRI Paris, KBRI Bern, KBRI Roma, KBRI Den Haag, dan Konsul Jenderal RI Istanbul.
Surat berisi permintaan dukungan berupa pendampingan pada istri Menteri dan rombongannya.
Edaran surat tersebut diketahui memuat keterangan bahwa ditandatangani secara elektronik oleh Sekretaris Kementerian, Arif Rahman Hakim.
Tembusan Menteri UMKM dan Direktorat Eropa I-II Kementerian Luar Negeri.
Membantah dugaan itu, Maman memastikan tidak pernah mengarahkan, memerintahkan, maupun mendisposisikan surat tersebut.
“Terkait beredarnya dokumen sampai hari ini saya pun tak mengerti itu dokumen dari mana,” ujar Maman kepada awak media usai menyerahkan dokumen klarifikasi ke Kantor KPK, Jakarta, pada Jumat, 4 Juli 2025.
“Jadi, saya tidak pernah ada perintah dari saya. Tidak ada pernah disposisi dari saya. Tidak ada pernah apa pun arahan dari saya. saya merasa tidak tahu-menahu mengenai dokumen tersebut. Oke, clear ya,” imbuhnya.
Maman kemudian meminta agar isu ini tidak lagi dibesar-besarkan, seraya menyatakan keberangkatan istrinya murni untuk mendampingi anak dalam kegiatan misi budaya.
Menteri UMKM itu menilai, kegiatan tersebut tidak menggunakan fasilitas negara. Misi budaya itu, lanjutnya, merupakan kegiatan kompetisi International World Innovative Student Expo selama 14 hari mewakili Indonesia.
“Jadi, saya mohon kepada semuanya untuk menyudahi polemik ini,” tutur Maman.
“Dan tolong ada anak-anak kita, dia bawa nama negara, ingin membanggakan orang tuanya dan bapaknya di rumah dan negara, sedang bertanding di sana,” sambunya.
Perihal surat berkop Kementerian UMKM, Maman enggan menanggapinya lebih lanjut.
“Saya pikir itu biarkan menjadi domain internal kita, ada apa, bagaimana, segala macam. Tapi sepengetahuan kami, kita sudah cek, saya juga lihat,” sebut Maman.
Politikus Golkar itu pun enggan membuka detail mengenai surat tersebut, seraya mengaku sudah menyerahkan dokumen terkait kepada KPK.
“Saya tidak perlu tunjukkan secara detail, karena nanti jadi rame lagi kalian. Sudah lah, ini sudah lengkap, semuanya sudah saya kasihkan ke KPK,” tutur Maman.
“Jadi, mudah-mudahan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban, komitmen moral. Ini komitmen moral. Dan ini bisa menjadi pembelajaran politik, pembelajaran positif buat kita semua,” tukasnya.