Jabarhotnews – Presiden Macron mengunjungi Candi Borobudur pada Kamis, 29 Mei 2025 dengan didampingi oleh Presiden Prabowo.
Kunjungan ke Candi Borobudur tersebut juga menandai kemitraan kebudayaan antara Indonesia dan Prancis.
Dalam foto yang diunggah oleh Sekretariat Kabinet, Macron dan Ibu Negara Prancis Brigitte Macron beserta Seskab Teddy Indra Wijaya terlihat melakukan Kunto Bimo.
Kunto Bimo ini merupakan aksi mencoba untuk merogoh dan menyentuh arca Buddha yang ada di dalam stupa Candi Borobudur.
Mitos ini menceritakan bahwa siapapun yang berhasil merogoh dan menyentuh arca di stupa, maka ia akan mendapatkan keberuntungan.
Dalam mitos yang beredar, bagi pengunjung pria harus menyentuh jari manis atau jari kelingking dan pengunjung wanita menyentuh bagian telapak kaki atau tumit.
Aksi tersebut dulunya memang diizinkan dilakukan oleh pengunjung, namun kini sudah dilarang oleh Konservasi Borobudur sejak beberapa tahun lalu.
Larangan tersebut dengan alasan pelestarian bangunan situs Candi Borobudur.
Konservasi Borobudur mengunggah video di akun TikToknya pada tahun 2022 lalu, mengungkapkan bahwa secara agama dan toleransi, tidak pantas menaikkan kaki di teras stupa.
“Mitos ini (Kunto Bimo) sekarang menjadi masalah pelestarian Candi Borobudur,” ujar keterangan dalam video TikTok tersebut, dikutip pada Sabtu, 31 Mei 2025.
“Ini (stupa) adalah obyek pemujaan atau simbol religius dari umat Buddha, pantas kah kita menaikkan kaki kita ke simbol religius ini?” tambahnya.
Selain itu, dengan terus-terusan menginjak stupa teras bisa membuat relief menjadi aus.
Candi Borobudur sendiri masuk ke dalam salah satu situs warisan budaya UNESCO tahun 1991.