Jabarhotnews – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa jumlah penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG) hingga saat ini masih tergolong rendah akibat keterbatasan satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) yang tersedia.
Meskipun penyerapan MBG menunjukkan tren peningkatan sejak Januari, jumlahnya masih berada di bawah 2 juta penerima manfaat per bulan. Hal ini berdampak pada serapan anggaran yang baru mencapai sekitar Rp 5 triliun per bulan.
“Serapan hari ini baru Rp 5 triliun karena memang kami menyesuaikan dengan jumlah satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) yang tersedia,” jelas Dadan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (1/6/2025).
Untuk mempercepat capaian target, pihaknya berencana merekrut tambahan 915 SPPG, di samping 30 ribu SPPG yang saat ini sedang menempuh proses pendidikan dan dijadwalkan rampung pada 15 Juli mendatang.
BGN juga bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) untuk melakukan pendampingan serta memberikan edukasi, di mana sebanyak 2.000 SPPG telah menerima pelatihan serupa.
Dalam rangka menjamin kualitas makanan bergizi gratis, Kementerian Kesehatan RI ikut dilibatkan dalam aspek pengawasan kelayakan konsumsi, sedangkan BPOM RI difokuskan pada pengawasan fasilitas penyediaan makanan.
Dadan menegaskan, percepatan akan dilakukan mulai Juli melalui penambahan jumlah SPPG. Program ini menargetkan 6 juta penerima manfaat pada bulan Juli, lalu meningkat lebih dari dua kali lipat di bulan Agustus menjadi 24 juta penerima manfaat.
Berikut rincian target penerima manfaat hingga akhir tahun 2025:
-
Agustus: 24 juta penerima manfaat, didukung 8.000 SPPG
-
September: 42 juta penerima manfaat, dengan 14 ribu SPPG
-
Oktober: 63 juta penerima manfaat, dengan 21 ribu SPPG
-
November: 82,9 juta penerima manfaat, dengan 20 ribu SPPG
-
Desember: 82,9 juta penerima manfaat, dengan 30 ribu SPPG
BGN berharap target tersebut dapat tercapai demi memperluas akses gizi yang merata di seluruh lapisan masyarakat.
Source : Detik Health