Jabarhotnews – Pelatih Inter Cristian Chivu, kini mengusung filosofi baru yang revolusioner: tidak ada tempat bagi hierarki berdasarkan usia.
Dalam sistemnya, hanya mereka yang layaklah yang akan bermain, tak peduli berapa umur mereka atau seberapa lama mereka telah menjadi bagian dari klub.
Langkah ini menandai perubahan tegas dalam pendekatan Chivu terhadap pembinaan pemain muda.
Jika sebelumnya memainkan pemain muda dianggap berisiko, kini justru menjadi misi utama.
Ia tidak lagi mengandalkan senioritas atau pengalaman sebagai tolok ukur utama, melainkan kemampuan dan performa nyata.
“Mereka yang membuktikan diri pantas, akan bermain,” demikian bunyi prinsip yang kini dipegang teguh oleh sang pelatih asal Rumania itu.
Salah satu contohnya adalah Pio Esposito, yang memilih bertahan di Inter setelah menyadari arah baru yang ditempuh Chivu.
Filosofi ini menciptakan atmosfer kompetitif yang lebih sehat, mendorong para pemain muda tampil berani, lapar, dan agresif.
Chivu bahkan digambarkan ingin membentuk tim dengan mentalitas seperti “sarang tawon”, merujuk pada agresivitas yang melekat di benak lawan ketika menghadapi mereka – sebuah karakter yang juga diasosiasikan dengan warga kota Milan.
Dengan pendekatan ini, Inter di bawah kendali Chivu mulai menciptakan identitas baru: tim yang berani memberi ruang bagi masa depan, dan tidak takut mengandalkan mereka yang belum berpengalaman – asalkan mereka pantas.